Membaca buku bagi sebagian orang adalah hobi yang menyenangkan, menjadi rutinitas bahkan kewajiban, rasanya tek membaca sehari ada yang kurang, akan tetapi bagi sebagian orang membaca buku adalah hal yang sulit untuk dilakukan, walaupun disodorkan dengan jenis atau judul buku yang bagus atau bahkan terbaru masih belum tentu tertarik, kenapa bisa terjadi ? faktanya masyarakat kita memang masih belum menempatkan kegiatan membaca sebagai kegiatan kebiasaan maka jarang kita jumpai orang dijalan atau di tempat umum sedang asyik membaca, membeca seperti hal yang ekstrim, kondisi tersebut sepertinya bertambah karena efek perkembangan teknologi Informasi dan smartphon yang hampir semua orang memilikinya maka membaca buku adlah hal yang langka, banyak survei yang hasilnya menyatakan bahwa tingkat minat baca dan Literasi negara Indonesia jauh dibawah negara - negara lain, PR yang serius untuk pemerintah dan institusi pendidikan. jargon dan slogan membaca yang diusung pemerintah lewat perpustakaan sepertinya belum memberi efek terhadap peningkatan minat membaca.
pengalam saya sendiri yang berkecimpung di dunia kepustakawanan waktu kerja hanya terbatas pekerjaan teknis perpustakaan , padahal banyak peluang yang ingin digapai tentunya dengan kesempatan yang ada atau diberikan, kesempatan untuk melakukan kegiatan pustakawan non teknis sehingga bisa mengaplikasikan keilmuannya dan juga menjalankan perannya sebagai motivator minat baca. saya berharap kedepan profesi langka ini semakin menampakan kejelasannya, sehingga tak ada istilah pustakwan banting stir ke hal yang lain. kembali ke minat baca dulu sejak kecil saya dan saudara suka membaca buku, orang tua hanya lulusan SD Pun tak tamat, tetapi hal kami ingat kenapa kami suka membaca adalah kebiasaan ibu saya yang berdongeng dan bercerita kepada kami anaknya setiap sebelum tidur, hingga kami sudah sering berimajenasi dan efek yang saya rasakan alah kehausan akan pengetahuan baik itu tentang cerita yang lambat laut menular menyukai apapun yang dibuku, memang saya akui zaman sekarang beda dengan zaman saya dulu kecil sepertinya godaan zaman ini lebih berat. para orang tua akan memilih hp daripada bercanda ria dengan anaknya atau sekedar menemani mengerjakan PR. Para pelajar atau mahasiswa lebih memilih berselancar di internet atau menghabiskan waktunya nonton film korea ataupun main game, sungguh perpjuangan tanpa batas untuk para pendidik, pustakawan dan pemerintah.
kalau kondisi ini akan dibiarkan maka keadaan kemajuan Indonesia pada masa yang akan datang tidak terlampau mengalami peningkatan atau bahkan kemunduran, kasus pelecehan yang dilakukan anak remaja salah satunya efek penggunaan internet yang terawasi, kasus kriminal dipacu informasi dari layar genggam sehingga semakin kompleks lah tantangan ini. buku dan kegiatan belajar semakin ditinggalkan, tempat hiburan dan tongkrongan serta watak hedonis mulai menyerang kaum muda Indonesia.
pentingnya membaca padahal banyak sekali membaca memberi manfaat agar otak kita selalu muda, mencegah lupa, sebagai referensi dari ilmu pengetahuan yang kita cari, efek refreshing dan tentunya menjadikan agar kita insan yang beruntung bukankah agama islam agama kita mengajarkan kita untuk selalu mencari ilmu dan mengamalkannya?? nah membaca tentu salah satu caranya, mau pintar dan dapat pahala? mulai sekarang baca ya!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar