1.
LETAK GEOGRAFIS DESA TERUSAN
Desa Terusan adalah salah satu desa yang
berada di Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.desa ini berbatasan dengan
sebelah utara desa Dermayu, sebelah timur dengan Kelurahan Bojongsari, sebelah
selatan Desa Panyindangan wetan, dan sebelah Barat berbatasan dengan desa
Kenanga. Ketinggian dari permukaan laut 12,65 m, dan memiliki curah hujan 15,00
mm, tofografi 263 dan suhu udara rata-rata 23 C – 32 C. Berada di 6 Derajat 20’45.564” Lintang Selatan dan 108
Derajat.18’49.8276” Bujur Timur.
Untuk menempuh desa ini ada banyak
transportasi yang bisa digunakan diantaranya mobil angkot 03 atau angkot 04,
ojek, mobil elp, Bis rute indramayu – Bandung dan transportasi lainnya. Dari
Jika anda datang dari arah Jakarta anda bisa turun di Celeng dan naik elp arah
Dermayu, mobil ini akan melewati desa terusan Hingga Desa Dermayu. Jika anda
dari arah Cirebon, Karangampel dan Sekitarnya. Anda Bisa naik Elp dari kedawung
atau krucuk dan turun di bunderan Kijang setelah itu disambung dengan naik
angkot 03, angkot ini akan melewati desa terusan dengan perhentian terakhir di
Terminal Sindang yang masih termasuk Desa Terusan. Ada sekitar 5 – 7 angkot
yang lewat/ jam yaitu angkot 04 dan angkot 03 dan Elp.
Jika anda sendiri orang Indramayu dan ingin
mengunjungi Desa terusan bisa langsung menggunakan angkot 03 dan angkot 04.
Untuk mengakes desa ini sangat mudah bisa dari Terminal Sindang, Bunderan
Kijang, Bunderan Mangga atau dari Terminal Kota Indramayu semuanya bisa
menggunakan angkot 03 dan angkot 04. memang secara lokasi desa ini sangat
strategis dan dekat dengan pusat pemerintahan Kabupaten Indramayu. Secara rinci
dijelaskan sebagai berikut Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 2 km, Jarak
dari pusat Admininistrasi 4 km, jarak dari pemerintah Kabupaten 4 km, jarak dari ibu kota propinsi 228 km dan
jarak dari ibu kota negara 226 Km.
Desa Terusan memiliki luas 263.000 Ha yang
terbagi menjadi status tanah, peruntukan tanah dan penggunaan tanah. Dilihat
dari status tanahnya tanah yang memiliki sertifikat milik seluas 193 Ha, Sertifikasi
Hak Guna bangunan 363 Ha, tanah bersetifikat ada 718. Sedangkan tanah yang belum memiliki
sertifikat seluas 1,667 Ha. Desa sendiri memiliki aset tanah sebagai tanah hak
desa yaitu Tanah Bengkok 53,528 Ha,
tanah Titisara 11, 707 Ha, Tanah untuk kantor kuwu 0,200 Ha.
Dilihat dari peruntukannya tanah ini yaitu
untuk jalan 19.085 Km, untuk sawah 168 Ha, Bangunan umum 5,580 Km. Pemukiman /
perumahan 52 Ha dan untuk tanah pekuburan 3 Ha. Ada juga sebagian yang
digunakan untuk perkantoran yaitu 1,75 Ha dan tanah sawah irigasi tadah hujan
168 Ha.
2.
DEMOGRAFI DESA
Jumlah penduduk desa Terusan secara keseluruhan
ada 10.499 Jiwa yang terdiri dari 2.983 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah
tersebut 5.276 jiwa Laki-laki dan 5.223
Jiwa perempuan. Dengan 6074 DPT yang tersebar di 11 TPS. Mayoritas warganya
beragama islam atau sejumlah 10..480 dan sebagian kecil beragam kristen dari
data desa dituliskan ada 19 Jiwa. dari
jumlah penduduk tersebut dapat dikelompokan menjadi :
1.
berdasarkan usia yang diuraikan pada tabel di
bawah ini:
a.
Kelompok pendidikan
1.
00 – 03 Tahun :
583 Orang
2.
04 – 06 Tahun :
586 Orang
3.
07 – 12 Tahun :
1.064 Orang
4.
13 – 15 Tahun :
429 Orang
5.
16 – 18 Tahun :
419 Orang
6.
19 Tahun Keatas : 7.418 Orang.
b.
Kelompok kerja
1.
10 -14 Tahun :
702 Orang
2.
15 – 19 Tahun :
703 Orang
3.
20 – 26 Tahun :
1.119 Orang
4.
27 – 40 Tahun :
2.090 Orang
5.
41 – 56 Tahun :
2.174 Orang
6.
57 keatas :
1.773 Orang
2.
Jumlaah penduduk menurut Tingkat pendidikan
a.
Lulusan Pendidikan Umum
1)
Taman Kanak-kanak : 145 Orang
2)
Sekolah Dasar / MI : 734 Orang
3)
SMP / MTS :
478 Orang
4)
SMA / MA :
407 Orang
5)
Akademi (D1 – D3) : 106 Orang
6)
Sarjana :
69 Orang.
b.
Lulusan Pendidikan Khusus
1)
Pondok Pesantren : 100 Orang
2)
Madrasah Diniyah : 250 Orang
3)
Pendidikan Keagamaan : -
4)
Sekolah luar biasa : 21 Orang
5)
Kursus Ketrampilan : 26 Orang.
3.
Jumlah Penduduk menurut Pencaharian
a.
Karyawan
1)
Pegawai Negeri Sipil : 270 Orang
2)
ABRI / POLISI :
48 Orang
3)
Pegawai Swasta :
243 Orang
4)
Pegawai BUMN :
15 Orang
b.
Wiraswasta
1)
Perdagangan :
306 Orang
2)
Perbengkelan :
9 Orang
c.
Usaha Tani
1)
Sawah :
431 Orang
2)
Tamabak./ Empang : 15 Orang
d.
Pertukangan :
103 Orang
e.
Buruh Tani :
428 Orang
f.
Pensiunan :
90 Orang
g.
Nelayan :
6 Orang
h.
Pemulung :
23 Orang
i.
Penjahit :
65 Orang
j.
Jasa :
15 Orang
3.
SEJARAH DESA
A.
Asal – Usul Desa (sasakala) / Legenda Desa
Desa terusan merupakan desa yang terletak di
Kecamatan Sindang Kabupaten Indramayu, desa terusan sebagai dsa penyangga kota
Indramayu yang secara administratif di sebelah utara berbatasan dengan Desa
Dermayu, Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Kelurahan Bojongsari, sebelah
Selatan berbatasan dengan desa Panyindangan wetan dan sebelah Barat berbatasan
dengan Desa Kenanga.
Menurut cerita Asal usul Desa Terusan ini yaitu sebutkan bahwa Desa Terusan terbentuk
pada masa berdirinya kesultanan Cirebon, yaitu pada masa pemerintahan Pangeran
Sunan Gunung Jati, dimana pada waktu itu pangeran Cakra Buana (dikenal dengan
nama Ki Kuwu Sangkan / Ki Kuwu Carbon ) Mempunyai anak angkat yang sangat
cantik rupawan. Gadis rupawan tersebut bernama
Nyai Mas Ganda Sari.
Karena kecantikannya Nyi Mas Ganda Sari
Menjadi rebutan para pinangeran atau Ki
Gede, karena kerupawanannya banyak pinangeran dan Ki Gede tertatarik dan keasmaraanya ( Jatuh cinta )
kepada Nyai Mas Ganda Sari dan bermaksud meminangnya. Begitu banyak pangeran
yang bermaksud meminang sehingga membuat galau Nyi Mas Ganda Sari, oleh karena
itu Nyai Mas Ganda Sari berfikir dan
mengadakan Sayembara, dia berucap “
Barangsiapa yang tanding jurit[1] ( Berperang ) dan mengalahkan Nyai Mas Ganda
Sari, apabila dia seorang laki-laki maka akan diangkat menjadi suami dan Jika
seorang Perempuan maka akan dijadikannya Saudaranya “ Demikian isi dari
sayembara tersebut.
Singkat cerita, para Pinangeran / Ki Gede yang meminang Nyai Mas Ganda Sari saling
tanding jurit dengan Nyai Mas Ganda Sari, dari semua pangeran dan Ki Gede
tidak ada yang bisa mengalahkan kesaktian Nyai Mas Ganda Sari hingga
tertinggal Seorang Ki Gede yaitu Ki Gede dari pekaandangan yang bernama Ki
Kandang Garu.
Pada pertandingan jurit terakhir ini Nyai Mas
Ganda Sari Keseseg ( dapat dikalahkan ) oleh Ki Gede Kandang
Garu, Karena kalah dan terdesak Nyai Mas Ganda Sari berupaya melarikan diri
sehingga terjadi kejar-kejaran dengan Ki
Kandang Garu, saat berlari dari kejaran
Ki Kandang Garu Nyai mas Ganda Sari Jatuh kerena tersrimped[2]
tanaman Padi Ketan Hitam sehingga
kedepok[3]
( kemudian mengucap apabila dikemudian hari menjadi desa dinamakan blok Ki
Depok ) walau sempat kedepok Nyai Mas
Ganda Sari belum menyerah sehingga dia masih berlari terus – menerus dengan /
sampai dedel[4].
Sehingga Ki Kandang Garu yang melihat
Nyai Mas Ganda Sari berlari terus menerus samapai dedel mengucap kalau
dikemudian hari desa ini dinamakan Desa Terusan dan Sukadedel.
B.
Legenda dan Mitos Desa
Legenda tentang Nyi Mas Ganda Sari seperti
yang telah diceritakan pada tulisa
sebelumnya didesa Terusan ada nama desa Terusan dan sukadedel. Sedangkan temapt
kedepoknya Nyai Mas Ganda Sari Menjadi desa Bojongsari Blok Depok.. Ada juga mitis tentang khodam
harimau putih yang kadang muncul di makam ki buyut sumi. Selain itu makam-makam
sepanjang 2 M melebebihi ukuran makam orang saat ini yang berada di belakang
Masjid Baitu Makmur dipercaya memeiliki berkah, karena orang yang dimakamkan
disitu adalah orang yang alim dan berpengaruh terhadap penyebaran agama Islam
di Desa Terusan.
C.
Nama tokoh Pejuang dan Buyut Desa
Di desa yang memiliki 39 Rukun Tetangga dan 11
Rukun Warga Ini terdapat makam para tokoh ulama dan pejuang pada zaman dulu
makam tersebut berada di belakang kompleks masjid Baitul Makmur, selain itu ada
Buyut desa yang menjadi kebanggan desa yaitu Buyut Sumi (Kyai Hanafi) Pendakwah
ajaran agama Islam di desa terusan (Nlok Babar Layar ). Ki Depung di blok
Sukadedel. Buyut Mulya di Perumahan KORPRI,
Ki Pande Prang, Buyut Ringgit, Ki
Bubat di Terusan Blok Sukadedel.
Selain itu menurut Lebe Maksudi (80 Tahunan )
seorang lebe Desa yang telah lama menjadi lebe Desa Terusan mengungkapkan ada
Kyai Sangid yang dimakamkan di Cirebon beliau seorang ulama dan pejuang yang menentang
penjajahan Jepang di Indramayu,
beliau dekenal sangat gigih membela menentang Jepang beliau sangat disayangi
dan disegani oleh masyarakat. Kelebihan beliau adalah beliau memeiliki
kemampuan kebal senjata dan dan peluru. Karena pengorbanannya demi masyarakat
dan keturunannya maka beliau memberitahukan apa kelemahannya sehingga beliau
bisa tertangkap dan meninggal di Cirebon dan dimakamkan di Cirebon Sampai saat
ini makam tersebut masih ada.
Hal senada juga disampaikan keturunannya yang masih hidup sampai saat ini Yaitu H. Busaeri dan juga Ustadz Nurul
Huda bahwa sejarah tentang Kyai Sangid
yang juga kakek Buyutnya memang dikenal ulama dari desa wangi (daerah Pasundan)
dan memiliki tugas atau sertifikat khusus dari Sunan Gunung Jati Untuk
menyebarkan ajaran agama Islam di Desa Terusan. Dan meninggal karena pertempuran
dengan Jepang di desa Penganjang dan di Makamkan di Cirebon.
D.
Tempat bersejarah
Tempat bersejarah masih bisa ditemui di Desa
Terusan karena sebagian besar masih terpelihara dan memiliki juru kuncinya,
tempat bersejarah di desa ini berupa makam kebuyutan atau tokoh sesepuh desa
ini yaitu Makam Buyut Sumi ( Kyai Hanafi ) terusan blok babarlayar, Ki Buyut Depung, Ki Buyut Mulya, Buyut pande
di Terusan Blok Lebe cilik, dan makam – makam di belakang Masjid Baitul Makmur
di terusan Lor diantaranya Pangeran lebe, Pangeran kurobaya, Pangeran Atas
angin, Pangeran Besi, pinangeran Celincingan.
E.
Kondisi Situs / Tempat Bersejarah
Sebagai tokoh sesepuh desa yang berjasa pada
pendirian dan pembentukan desa ini hal ini menjadi kebanggan dan perhatian
warga sampai saat ini sehingga keberadaan makam-makam tersebut masih ada dan
terpelihara dengan baik oleh juru kuncinya. Mungkin yang perlu digali lebih
dalam adalah fakta ilmiah dari historis makam-makam tersebut, karena memang
belum ada data tertulis atau penelitian khusus untuk meneliti para tokoh
tersebut.
Mitos atau cerita ini hanya terekam dalam
memori dan disampaikan secara lisan dengan diceritakan turun temurun sehingga dikhawatirkan
apabila sesepuh saat ini meninggal kemungkinan sejarah ini akan hilang, dan
generasi muda berikutnya tidak mengetahui identitas daerah mereka sendiri.
F.
PERIODISASI KEPALA DESA / KUWU
Sejak awal terbentuknya Desa Terusan hingga saat ini, Desa Terusan
sudah mengalami 19 pe masa kepemimpinan
kuwu dianataranya :
1)
Amir
2)
Banjir
3)
Kandim
4)
Suta
5)
Kartimah
6)
Kusen
7)
Kadri
8)
Draup
9)
Karim
10)
Sukalil (
1955 – 1977 )
11)
Karsidi / pjs ( 1978 – 1981 )
12)
Karmo (
1982 – 1985 )
13)
Darma Setiawan ( pjs) 1986 – 1988
14)
Abdul Majid 1989 – 1997
15)
Bastoni (pjs) (1997 – 1998 )
16)
Sukarih Kiryana ( 1999 – 2009 )
17)
Karyono ( 2009 – 2015 )
18)
Wasdam (plt) 3 bulan
19) 19 Muchammad
Juari 2015 - Sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar